Fatwa Facebook haram yang dicetuskan sekitar 700 santri se Jawa dan Madura dalam forum Bahtsul Masail melahirkan kontra pengguna Facebook Indonesia dari sejumlah penjuru dunia. Beberapa narasumber yang diwawancarai VIVAnews, Senin 1 Juni 2009, menyuarakan bahwa Facebook lebih banyak memberikan manfaat positif ketimbang efek negatifnya.
“Nilai positif dari Facebook cukup banyak. Selain mempererat tali silaturahmi, kita juga bisa mendapatkan informasi terbaru dari status orang lain,” kata Arif Rahman, 27 tahun, yang bekerja sebagai konsultan TI di perusahaan pengembang software di Kuala Lumpur.
Arif mengaku sering mendapat informasi umum ataupun informasi seputar teman-teman dekatnya melalui status yang diupdate di media Facebook. “Bila ingin tahu informasi terbaru tentang orang-orang terdekat, saya tinggal mengakses Facebook,” ucapnya.
Hal senada juga dikatakan oleh Nyimas Dian Fitriani, 23 tahun, seorang pekerja paruh waktu yang baru saja menyelesaikan studi bisnis dan manajemen internasionalnya di Saxion HS Ijselland. “Arus informasi di dalam Facebook lebih cepat dan lebih up-to-date. Informasinya cukup luas, misalnya info perkawinan kerabat dekat, info ulang tahun, sampai ke info undangan reuni teman-teman lama,” ucapnya pada VIVAnews.
Berbicara reuni, Ken Wimba, 24 tahun, sependapat dengan Nyimas. Dia mengatakan, selama ini Facebook mampu memfasilitasi pertukaran informasi antara dia dan orang-orang terdekatnya, seperti misalnya undangan pertemuan kembali teman-teman lama atau reuni.
“Facebook membantu sekali sebagai media komunikasi saya dan teman-teman SD hingga SMA. Sehingga, kami tetap bisa menjaga hubungan satu sama lain, termasuk untuk mengundang acara reuni atau sekadar menyebarkan informasi baru,” ucap pria yang bekerja di salah satu event organizer di Jakarta.
Dibandingkan nilai positifnya, ketiga narasumber ini menyanyikan satu suara, efek negatifnya sangat kecil. “Bagi saya pribadi, Facebook hampir tidak ada efek negatifnya. Paling hanya mengganggu privasi, tetapi Facebook juga menyediakan fitur pengaturan bila privasi seseorang ingin dibatasi,” kata Nyimas. “Kalau membuat saya jadi ketagihan sampai mengganggu waktu belajar atau kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar